Jakarta (Riaunews.com) – Di tengah panasnya persaingan industri otomotif listrik Indonesia, Wuling mulai kehilangan dominasinya sebagai pionir mobil asal Tiongkok di Tanah Air. Kini, dua kompetitor senegara — BYD dan Chery — sukses menyalip Wuling dalam penjualan mobil listrik dan mobil asal China di pasar nasional.
Data wholesales Januari–September 2025 menunjukkan, Wuling terlempar ke posisi ke-12 dengan total penjualan 12.264 unit. Sementara BYD menempati posisi ke-6 dengan 15.160 unit, dan Chery berada di peringkat ke-10 dengan 10.077 unit. Padahal, beberapa tahun lalu Wuling sempat mendominasi segmen kendaraan China di Indonesia sebelum gelombang merek baru masuk secara masif.
Merespons situasi tersebut, Wuling meluncurkan Cortez Darion, kendaraan elektrifikasi baru yang hadir dalam dua varian: full battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Mobil ini menyasar pasar keluarga dengan konfigurasi tujuh penumpang dan ruang kabin lega.
Dari sisi harga, Wuling Darion EV dibanderol mulai Rp356 juta, sedangkan Darion PHEV dijual Rp439 juta untuk varian terendah. Harga tersebut berstatus on the road (OTR) Jakarta dan berlaku khusus bagi 1.500 pembeli pertama.
Untuk performa, Darion EV mengandalkan motor listrik 150 kW yang mampu menempuh jarak hingga 540 km (CLTC). Pengisian dayanya tergolong cepat — baterai dapat terisi 30–80 persen hanya dalam 30 menit.
Sementara itu, Darion PHEV mengusung mesin bensin 1.500 cc yang berpadu dengan motor listrik bertenaga sama (150 kW). Varian ini bisa menempuh jarak 125 km dalam mode listrik murni, dan lebih dari 1.000 km saat menggunakan kombinasi bensin dan baterai. Sistem pengisian cepat DC Charging CCS2 juga memungkinkan pengisian 30–80 persen dalam waktu sekitar 30 menit.
Wuling masih memiliki keunggulan strategis berupa pabrik produksi lokal di Cikarang dan platform elektrifikasi yang terus dikembangkan. Namun, untuk menutup jarak dengan BYD dan Chery, Wuling dituntut memperkuat layanan purna jual, jaringan dealer, kecepatan pengisian daya, serta persepsi merek di mata konsumen Indonesia.
“Model baru ini memang langkah penting, tapi tantangan utama Wuling bukan hanya produk, melainkan juga pengalaman pengguna dan kepercayaan pasar,” ujar seorang analis otomotif.







Komentar