Lewis Hamilton Akui Adaptasi di Ferrari Tak Semudah yang Dibayangkan

Motorsport29 Dilihat

Pekanbarau (Rioaunews.com) – Musim dingin lalu menjadi babak baru bagi Lewis Hamilton setelah ia memutuskan untuk pindah dari Mercedes ke Ferrari. Namun, perjalanan bersama tim berlogo kuda jingkrak itu ternyata tidak semulus yang diharapkan. Setelah meraih enam gelar dunia bersama Mercedes, pembalap berusia 40 tahun itu hanya mencatat satu podium musim ini, yakni kemenangan sprint di GP Cina.

Prinsipal Ferrari Frederic Vasseur mengakui bahwa baik tim maupun Hamilton “meremehkan tantangan” dalam proses adaptasi ini. Sementara itu, eks rekan setim Hamilton di McLaren, Jenson Button, menilai masalah utama sang juara tujuh kali adalah konsistensi dan rasa percaya diri terhadap mobil barunya.

“Dia tidak punya tim yang sama seperti di Mercedes. Butuh waktu untuk membangun itu kembali,” ujar Button kepada Sky Sports F1 di Singapura. Ia menambahkan bahwa sejak regulasi baru diperkenalkan pada 2022, Hamilton memang belum sepenuhnya nyaman dengan karakter mobil Formula 1 generasi baru.

Button juga menilai bahwa tahun 2026 akan menjadi momen penentu bagi karier Hamilton. “Perubahan regulasi besar tahun depan akan menunjukkan apakah kita masih bisa melihat Lewis dalam performa terbaiknya, atau justru saatnya dia mulai memikirkan langkah selanjutnya,” katanya.

Meski demikian, Hamilton sendiri menegaskan bahwa dirinya dan Ferrari sudah menunjukkan kemajuan berarti. Ia menilai hasil yang kurang memuaskan lebih disebabkan oleh masalah teknis dan strategi, bukan semata performa pribadi.

“Kami punya potensi finis lebih tinggi,” kata Hamilton usai GP Singapura, di mana ia finis kedelapan akibat masalah rem dan penalti waktu. “Jika kami bisa memperbaiki sesi kualifikasi dan mengoptimalkan ban, saya yakin kami bisa bersaing di posisi tiga besar.”

Komentar