17 Warga Sumenep Meninggal Akibat Campak, Kemenkes Lakukan Penyelidikan

Daerah, Kesehatan248 Dilihat

Sumenep (Riaunews.com) – Sebanyak 17 warga Sumenep, Jawa Timur, meninggal dunia akibat penyakit campak sejak Februari hingga Agustus 2025. Campak kini menyebar di 26 kecamatan dan menjangkiti 2.035 orang. Kondisi ini memicu kekhawatiran lantaran sebagian besar korban meninggal tidak memiliki riwayat imunisasi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah terdampak. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut mayoritas kasus kematian terjadi pada warga yang tidak diimunisasi. “Terdapat 17 kasus kematian dengan mayoritas tidak memiliki riwayat diimunisasi,” ujar Aji, Sabtu (23/8/2025).

Kemenkes berkoordinasi dengan Dinkes Sumenep, Dinkes Jawa Timur, dan mitra setempat untuk memperkuat penanganan. Upaya yang dilakukan meliputi survei cepat menentukan sasaran Outbreak Response Immunization (ORI), penyelidikan kontak erat, hingga memastikan ketersediaan vaksin untuk imunisasi massal.

Meski kerap dianggap penyakit ringan, campak dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian, terutama pada anak dengan gizi buruk atau daya tahan tubuh lemah. Komplikasi campak mencakup diare berat, pneumonia, radang otak, kebutaan, hingga risiko kematian pada balita jika tidak segera ditangani.

Komentar