Selatpanjang (Riaunews.com) – Gubernur Riau Abdul Wahid memanggil manajemen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau untuk membahas krisis listrik yang melanda Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam pertemuan itu, Gubri menegaskan agar PLN menuntaskan gangguan pasokan listrik maksimal dalam waktu sepuluh hari ke depan.
“Kita sudah berbincang-bincang dengan PLN, bagaimana persoalan di Selatpanjang bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Kemungkinan sepuluh hari ke depan sudah on dengan enam megawatt dan delapan unit mesin. Insyaallah selesai, kata GM-nya, Pak Joni,” ujar Abdul Wahid, Sabtu (25/10/2025) malam.
Selain menangani masalah di Selatpanjang, Gubernur juga meminta PLN mempercepat pemerataan jaringan listrik ke desa-desa dan dusun di seluruh Riau. “Kita ingin listrik tersambung sampai pelosok. Ini kabar baik bagi masyarakat, semoga ke depan listrik tidak lagi menjadi persoalan di Riau,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Riau dan Kepri, Joni, menjelaskan langkah-langkah pemulihan sistem kelistrikan yang sedang dikerjakan. “Kita menambah delapan unit mesin dengan kapasitas total sekitar enam megawatt. Hari ini mulai loading, dan diperkirakan empat hari lagi sudah tiba di Selatpanjang untuk langsung dipasang,” jelasnya.
Menurut Joni, sebagian mesin dan peralatan pendukung seperti trafo dan kabel diambil dari Jakarta dan Medan. “Kami targetkan sistem bisa kembali normal secepatnya agar masyarakat Selatpanjang kembali menikmati aliran listrik yang stabil,” ujarnya.
Langkah cepat ini diambil menyusul aksi protes ratusan warga Selatpanjang yang mendatangi kantor PLN setempat pada Jumat malam (24/10/2025). Warga menuntut penjelasan atas pemadaman bergilir tanpa jadwal pasti yang telah mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama para pelaku usaha dan pelajar.







Komentar