Studi Ungkap Orangutan Mampu Bertahan Hidup di Perkebunan Sawit

Lingkungan, Sains98 Dilihat

Jakarta (Riaunews.com) – Studi terbaru yang dipresentasikan dalam diskusi dan pemutaran film Palm Oil in the Land of Orangutans karya Dan Sall menunjukkan bahwa orangutan masih mampu beradaptasi dan bertahan hidup di kawasan perkebunan kelapa sawit. Temuan ini menjadi bukti bahwa hutan koridor di sekitar area sawit berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup satwa tersebut.

Director of Global Development Copenhagen Zoo, Simon Bruslund, mengatakan hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa orangutan tidak hanya melintas, tetapi juga dapat hidup dan berkembang biak di wilayah perkebunan sawit yang memiliki jalur koridor hutan. “Kami menemukan bahwa koridor hutan di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting menjadi jalur aman bagi satwa liar. Beberapa individu orangutan bahkan melahirkan dan merawat anaknya di area perkebunan,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

Simon menjelaskan, koridor hutan berfungsi seperti “jalan tol alami” yang memungkinkan satwa berpindah antar kawasan dengan aman tanpa harus melintasi wilayah terbuka atau pemukiman. Pola adaptasi ini menunjukkan kemampuan luar biasa orangutan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan bentang alam akibat ekspansi perkebunan.

Pakar Kehutanan dan Lingkungan, Petrus Gunarso, menilai temuan tersebut menegaskan pentingnya pengelolaan hutan koridor secara berkelanjutan. Ia menekankan, pembaruan data lingkungan dan pengawasan tata ruang harus dilakukan secara ilmiah agar model perkebunan sawit yang ramah konservasi dapat diterapkan.

“Selama data hutan tidak diperbarui, kita tidak akan tahu seberapa jauh ekosistem sudah berubah. Padahal, keseimbangan vegetasi dan ruang jelajah sangat menentukan kelangsungan hidup spesies seperti orangutan,” kata Petrus.

Baik Simon maupun Petrus sepakat bahwa masa depan konservasi bergantung pada sinergi antara pelaku industri dan lembaga lingkungan. Mereka berharap model pengelolaan sawit berbasis koridor hutan dapat menjadi contoh nyata keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Komentar