BI Targetkan QRIS Bisa Dipakai di China dan Arab Saudi

Jakarta (Riaunews.com) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menargetkan sistem pembayaran digital berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) dapat digunakan di China dan Arab Saudi. Perry menilai langkah ini penting setelah QRIS berhasil dipakai di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.

“Setelah QRIS dipakai di Malaysia, Singapura, Thailand, sekarang juga sudah bisa dipakai ke Jepang. Kami mencoba untuk nanti dengan China, dengan Saudi Arabia,” kata Perry dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Jumat (22/8/2025). Ia menekankan, ekspansi ke Arab Saudi diharapkan dapat mempermudah transaksi jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menambahkan, BI menargetkan layanan QRIS bisa digunakan di China pada akhir 2025. Saat ini, implementasi masih dalam tahap uji coba terbatas (sandboxing) bersama People’s Bank of China (PBoC) sejak 17 Agustus 2025, dengan melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), serta dua pemain utama di China.

Hingga kini, penggunaan QRIS di dalam negeri terus meningkat. Tercatat 57 juta pengguna dan 40 juta merchant, terutama pelaku UMKM, sudah memanfaatkan layanan pembayaran digital tersebut. BI optimistis ekspansi internasional akan semakin memperkuat ekosistem transaksi lintas negara.

Komentar