Warga Afrika Selatan Protes Penggunaan Kelaparan di Gaza Sebagai Senjata

Internasional259 Dilihat

Cape Town (Riaunews.com) – Tenaga kesehatan (nakes) dari rumah sakit publik dan swasta di seluruh Afrika Selatan menggelar aksi protes pada Kamis (7/8) untuk mengecam penggunaan krisis pangan dan kelaparan massal sebagai senjata oleh Israel di Gaza.

Di Provinsi Western Cape, aksi dilakukan di sedikitnya 10 fasilitas kesehatan dan area sekitarnya, sementara demonstrasi serupa juga dijadwalkan berlangsung di Provinsi Gauteng.

Feroza Armien, anggota organisasi Healthcare Workers 4 Palestine SA, mengatakan aksi yang digelar secara terkoordinasi pada jam makan siang itu bertujuan menyampaikan pesan tegas bahwa genosida sedang berlangsung dan harus dikecam.

“Penggunaan layanan kesehatan sebagai senjata merupakan bagian dari tindakan genosida dan bertentangan dengan hukum humaniter internasional. Rumah sakit dan nakes seharusnya dilindungi di zona perang, tetapi Israel justru menargetkan, melukai, menculik, dan membombardir mereka. Tidak ada layanan kesehatan yang tersedia sama sekali,” ujarnya.

Armien juga menyoroti kelaparan sebagai “alat terbaru” dalam genosida tersebut. “Para ibu tidak bisa memproduksi ASI karena malanutrisi parah. Anak-anak dan ibu sekarat. Kelaparan adalah bentuk kematian yang lambat, menyakitkan, dan kejam,” katanya.

Situasi di Gaza kini berada pada “Fase 5: Kelaparan/Katastrofe” menurut Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC). Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini sebelumnya mendesak Israel mengizinkan PBB dan mitranya bekerja tanpa hambatan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 60.000 warga Palestina tewas dan 150.000 lainnya terluka akibat serangan Israel.

Komentar