Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan dirinya belum membaca buku hasil penulisan ulang sejarah Indonesia yang tengah dikerjakan oleh tim sejarawan. Menurutnya, hingga saat ini tim penulis belum menyerahkan hasil pekerjaan mereka karena proses penyusunan dilakukan secara independen.
“Sampai hari ini saya belum pernah lihat bukunya. Satu paragraf pun saya tidak lihat,” ujar Fadli dalam acara Bincang Bersama Menteri Kebudayaan: Satu Tahun Kementerian Kebudayaan di Senayan Park, Jakarta Selatan, Jumat malam (24/10/2025).
Fadli menjelaskan, proyek penulisan ulang sejarah Indonesia dikerjakan oleh gabungan para sejarawan ahli dari berbagai daerah. Mereka diberikan keleluasaan penuh untuk menulis berdasarkan keilmuan dan hasil riset masing-masing. “Karena mereka bekerja secara independen berdasarkan keahliannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, tim penulis telah melaporkan bahwa proses utama penulisan selesai pada Agustus lalu. Saat ini tahap penyuntingan dan seminar uji publik tengah berlangsung di sejumlah daerah. Pemerintah menargetkan buku tersebut dapat diterbitkan pada 14 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sejarah.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, mengatakan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari berbagai universitas. Tujuannya adalah merekonstruksi secara komprehensif perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam membangun identitas nasional yang merdeka dan berdaulat.
“Penulisan buku sejarah sudah memasuki tahap editing. Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai,” kata Restu. Ia menegaskan bahwa penulisan ulang ini juga menjadi bagian dari upaya pemutakhiran kajian sejarah nasional dengan metode dan pendekatan keilmuan yang lebih modern.







Komentar