Kementan Dukung Pengembangan Hilirisasi Kelapa di Pulau Burung, Inhil

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan hilirisasi kelapa di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Ketertarikan ini muncul setelah Gubernur Riau Abdul Wahid bersama jajaran melakukan kunjungan ke sejumlah kementerian di Jakarta untuk memaparkan potensi daerah yang berpeluang dijadikan kawasan ekonomi khusus.

“Pak Gubernur memimpin delegasi kita mengunjungi kementerian di Jakarta untuk memaparkan potensi daerah, termasuk Pulau Burung di Kabupaten Inhil,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Selasa (7/10/2025). Menurutnya, Kementan merespons positif potensi kelapa di wilayah tersebut untuk dikembangkan melalui program hilirisasi.

Syahrial menjelaskan, kebijakan ini sejalan dengan arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam Indonesia. “Kami menangkap peluang itu. Skemanya diubah agar semua potensi daerah bisa dioptimalkan. Kami ingin daerah diberdayakan dan turut berkontribusi pada pendapatan negara,” ujarnya.

Ia berharap, melalui skema hilirisasi, daerah bisa memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar. Pendapatan dari pengolahan kelapa diharapkan tidak hanya menambah nilai ekspor, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di Riau. “Riau punya banyak potensi yang bisa dikembangkan menjadi nilai tambah bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” tambahnya.

Sebagai informasi, pemerintah pusat telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025–2045 sebagai panduan pengembangan industri kelapa yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Program ini menargetkan peningkatan ekspor produk turunan kelapa serta penguatan industri lokal.

Provinsi Riau sendiri memiliki perkebunan kelapa terluas di Indonesia, yakni mencapai 426.579 hektare atau sekitar 11,4 persen dari total luas lahan perkebunan di Riau. Dari angka tersebut, Kabupaten Indragiri Hilir menjadi wilayah dengan produksi dan potensi kelapa terbesar di provinsi tersebut.

Komentar