Thailand Larang Drone di Perbatasan, 130 Ribu Warga Dievakuasi

Internasional424 Dilihat

Bangkok (RiauNews.com) – Pusat Operasi Angkatan Darat Kedua Thailand menangguhkan semua penerbangan drone di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja. Larangan ini diberlakukan karena dinilai dapat mengganggu operasi militer dan memicu kesalahpahaman di wilayah konflik.

Langkah ini diambil menyusul pertempuran yang terus berlangsung di perbatasan. Lebih dari 130.000 warga sipil telah dievakuasi dari empat provinsi: Buriram, Surin, Sisaket, dan Ubon Ratchathani. Hingga Jumat pukul 14.00 waktu setempat, jumlah pengungsi turun 9.649 orang dari sebelumnya.

Rinciannya, Buriram menampung 11.967 pengungsi, Surin 48.975 orang di 156 lokasi, Sisaket 47.660 orang di 267 lokasi, dan Ubon Ratchathani 22.171 orang di 71 lokasi. Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan baru.

Raja, Ratu, dan keluarga kerajaan memberikan dukungan langsung. Relawan kerajaan menyalurkan bantuan medis, makanan, dan kebutuhan pokok. Dapur umum, layanan kesehatan, serta hiburan juga disediakan di lokasi evakuasi.

Militer memperingatkan masyarakat untuk tidak menerbangkan drone tanpa izin. “Drone bisa mengganggu operasi dan memicu salah paham,” ujar pejabat militer. Warga diminta melapor jika melihat aktivitas drone ilegal.

Sementara itu, tim penjinak bom terus membersihkan bahan peledak di zona konflik. Militer meminta warga tidak kembali ke rumah sebelum wilayah dinyatakan aman.

Pengumuman resmi akan disampaikan setelah pembersihan selesai.

Komentar