Fenomena “Rojali” Dikhawatirkan Pelaku Ritel, Indomaret Klaim Tak Terpengaruh

Jakarta (Riaunews.com) – Fenomena “Rojali” atau rombongan jarang beli tengah menjadi perhatian pelaku industri ritel, terutama pengelola pusat perbelanjaan dan mal. Istilah ini mengacu pada maraknya pengunjung yang datang beramai-ramai ke toko tanpa melakukan pembelian signifikan. Namun, manajemen Indomaret memastikan bahwa fenomena tersebut tidak berdampak pada jaringan gerai mereka.

Direktur Indomaret, Wiwiek Yusuf, mengatakan bahwa karakter konsumen Indomaret berbeda dengan pengunjung pusat perbelanjaan besar. Menurutnya, pelanggan Indomaret datang dengan niat untuk berbelanja, bukan sekadar berjalan-jalan atau mencari kenyamanan di ruangan berpendingin.

“Saya pikir fenomena itu lebih ke mal-mal, ya. Kalau Indomaret ini kan lebih dekat ke konsumen,” ujar Wiwiek usai penandatanganan Nota Kesepahaman dengan GP Ansor di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Ia menambahkan bahwa hampir semua konsumen yang datang ke Indomaret melakukan transaksi. “Mereka datang karena butuh. Selama ini, yang datang biasanya memang berbelanja,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasanuddin Ali, juga menyoroti tren “Rojali” yang mulai menghantui pelaku usaha ritel, khususnya di pusat perbelanjaan besar. Ia menyebut fenomena ini telah menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan bisnis ritel modern.

“Rojali ini betul-betul sedang menjadi musuh para supermarket dan mal. Mal-nya ramai, tapi enggak ada yang beli,” ungkap Hasanuddin dalam kesempatan yang sama.

Dengan nada berseloroh, Hasanuddin menyebut bahwa dirinya dan para kader GP Ansor sudah terbiasa dengan gaya hidup “Rojali”. “Kita pergi ke mal, tak pernah beli. Kita ini Rojali sejak dulu,” ujarnya.

Namun demikian, Hasanuddin menegaskan bahwa fenomena ini bukan sekadar gurauan. Menurutnya, “Rojali” berdampak langsung terhadap performa penjualan pusat-pusat perbelanjaan.

“Sekarang fenomena itu menghantui industri ritel. Terutama mall-mall besar di Jakarta. Ramai, tapi mayoritas pengunjung tidak membeli apa-apa,” tuturnya.

Fenomena “Rojali” mencerminkan perubahan perilaku konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi dan perkembangan gaya hidup, yang kini menjadi tantangan baru bagi sektor ritel, terutama yang mengandalkan pengalaman belanja fisik di pusat perbelanjaan.

Komentar