Bea Cukai Lelang Ratusan Keris Majapahit dan Singasari Beruisa 900 Tahun

Budaya, Nasional75 Dilihat

Malang (Riaunews.com) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur II Kementerian Keuangan memamerkan ratusan keris dan pusaka peninggalan era Kerajaan Majapahit dan Singasari dalam Festival Budaya 2025 di Kota Malang, Jawa Timur. Koleksi bersejarah tersebut diperkirakan berusia hingga 900 tahun dan menjadi daya tarik utama dalam kegiatan yang digelar di gedung Heritage RCE Center KPPN Malang, Jumat (24/10/2025).

Selain pameran, Bea Cukai juga menggelar lelang keris sebagai sarana edukasi kepada masyarakat mengenai mekanisme lelang barang sitaan negara. Lelang tersebut diadakan secara terbuka dan bersifat edukatif untuk memperkenalkan fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam mengelola barang sitaan yang masih memiliki nilai guna.

Kepala Kanwil DJBC Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, mengatakan kegiatan ini bertujuan melestarikan sejarah sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara. “Lelang ini bersifat edukatif, karena salah satu fungsi DJKN adalah mengelola barang sitaan yang masih bisa dimanfaatkan,” ujar Agus. Ia menambahkan, pusaka yang dipamerkan dan dilelang berasal dari masa kejayaan Majapahit dan Singasari yang memiliki nilai historis tinggi.

Menurut Agus, dalam sejumlah kasus hukum seperti korupsi, barang sitaan negara lebih bermanfaat bila dilelang daripada disimpan. Hasil lelang akan disetorkan ke kas negara untuk kepentingan publik. “Melalui pameran ini, masyarakat bisa teredukasi mengenai kekayaan negara sekaligus nilai budaya yang melekat dalam pusaka tersebut,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa sebagian hasil lelang amal akan disalurkan ke lembaga sosial, sementara biaya lelang dicatat sebagai penerimaan negara. “Kementerian Keuangan tidak hanya menjaga stabilitas keuangan, tetapi juga berperan dalam menjaga warisan budaya bangsa,” tambah Agus.

Agus menegaskan bahwa sejarah peradaban di Jawa Timur memiliki nilai luar biasa karena menjadi pusat berdirinya kerajaan-kerajaan besar Nusantara. “Dari sejarah itu, kita bisa belajar apa yang membuat suatu kerajaan maju dan apa yang menyebabkan kejatuhannya. Ini penting bagi generasi masa depan,” pungkasnya.

Komentar