Harimau Sumatera Mangsa Ternak Warga, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi di Pulau Muda

Utama1228 Dilihat
Persiapan perangkap untuk mengamankan harimau sumatera

Pelalawan (Riaunews.com) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bergerak cepat menanggapi laporan konflik satwa liar dengan manusia yang terjadi di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan memangsa ternak sapi milik warga.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, S.Hut., M.P., dalam keterangannya pada Kamis (3/7) mengatakan laporan awal diterima pada Senin (30/6) dari staf konservasi PT Arara Abadi Distrik Merawang, yang menemukan bangkai sapi dewasa di area kebun milik warga. “Dugaan kuat, korban serangan harimau,” ujarnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim dari Seksi Konservasi Wilayah I Pelalawan berkoordinasi dengan Kepala Bidang KSDA Wilayah I. Empat personel, yakni Ahmad Fitriansyah, S.Si, Siswiyono, Ali Sonang Harahap, dan Bangkit Ahmad langsung diturunkan ke lapangan bersama pihak perusahaan dan masyarakat setempat.

Tim gabungan tiba di lokasi pada Selasa (1/7) dan segera melakukan langkah mitigasi. Mereka memasang camera trap (kamera pengintai) dan box trap (perangkap) di sekitar lokasi temuan, dengan umpan berupa potongan kaki sapi bagian belakang. Sisa bangkai sapi dikubur karena sudah membusuk.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Pada Rabu (2/7), rekaman camera trap memperlihatkan kehadiran seekor Harimau Sumatera jantan dewasa yang mondar-mandir di sekitar perangkap. Namun, satwa tersebut belum masuk ke dalam box trap.

“Dari hasil rekaman, kami mengenali individu harimau tersebut. Ia adalah ‘Sampali’, harimau jantan dewasa yang sudah beberapa kali terekam di bentang alam Kerumutan,” jelas Supartono. Ia menduga ukuran box trap yang terlalu kecil membuat Sampali enggan masuk.

Supartono menambahkan, lokasi kejadian masih berada dalam lanskap jelajah alami Harimau Sumatera yang dikenal sebagai habitat penting di kawasan Kerumutan. “Kemungkinan besar, Sampali menemukan sapi warga yang dilepasliarkan tanpa pengawasan, sehingga dimangsa. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipatif, BBKSDA Riau mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang, beraktivitas secara berkelompok, menghindari keluar rumah saat sore hingga malam hari, serta mengandangkan ternak di tempat tertutup dan aman.

“Sampali telah lama menghuni wilayah ini. Kami akan terus memantau pergerakannya dan mengevaluasi ukuran perangkap agar lebih efektif untuk penanganan lanjutan,” pungkas Supartono.

Komentar