Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Pekanbaru Mulai Menurun, Masyarakat Tetap Diimbau Waspada

Kesehatan, Pekanbaru67 Dilihat

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kasus gigitan hewan penular rabies di Kota Pekanbaru tercatat mengalami penurunan pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, jumlah kasus pada tahun ini menurun sebanyak 224 kejadian.

Sepanjang tahun 2024, Diskes mencatat 733 kasus gigitan hewan penular rabies. Sementara sejak Januari hingga Oktober 2025, jumlahnya tercatat 509 kasus. Meski terjadi penurunan, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi penularan penyakit mematikan tersebut.

“Walau ada penurunan, tetap masih ditemukan kasus gigitan hewan penular rabies sampai saat ini,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti, Senin (6/10/2025). Ia mengingatkan bahwa rabies dapat ditularkan melalui gigitan anjing maupun hewan lain seperti kucing dan monyet.

Fira menjelaskan, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan yang terinfeksi rabies, di antaranya perubahan perilaku, menjadi galak atau buas, menggigit benda keras, mengeluarkan air liur berlebih, hingga takut cahaya. Sementara pada anak anjing, gejalanya sering kali tidak tampak jelas.

“Jangan abaikan gigitan anjing, sekecil apa pun lukanya. Segera datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tegasnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mengganggu anjing liar serta mengelola sampah dengan baik, karena dapat menarik perhatian hewan liar yang berpotensi membawa virus rabies.

“Rabies bisa dicegah, tapi tidak bisa disembuhkan. Maka jangan ambil risiko. Jika menemukan hewan yang dicurigai rabies, segera laporkan ke pihak berwenang,” pungkas Fira.

Komentar