
Pekanbaru (RiauNews) — Provinsi Riau kembali dipercaya menjadi tuan rumah pelatihan strategis nasional untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) sektor perkebunan kelapa sawit. Sebanyak 33 peserta angkatan pertama mengikuti pelatihan kelembagaan dan usaha yang digelar di Hotel Novotel Pekanbaru pada 18–28 Juni 2025.
Peserta berasal dari berbagai elemen pelaku usaha sawit, termasuk pengurus kelompok tani (POKTAN), gabungan kelompok tani (GAPOKTAN), koperasi, hingga masyarakat sekitar kebun.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP). Pelatihan tersebut bertujuan menciptakan ekosistem perkebunan sawit yang profesional, mandiri, dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan SDM perkebunan sawit yang akan dilaksanakan di tiga wilayah utama, yaitu Palembang, Riau, dan Bengkulu,” ujar Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan BPDPKS, Rangga Rahmananda, Kamis (19/6/2025).
Ia menambahkan, pelatihan ini sejalan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan No. 40 Tahun 2025 yang mengatur pedoman teknis pengembangan SDM perkebunan melalui pendanaan BPDP.
Tahun ini, BPDP bersama BBPMKP dan 18 lembaga pelatihan lainnya akan menyelenggarakan pelatihan serupa di 17 provinsi dan 40 kabupaten di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kepala BBPMKP Sukim Supandi menjelaskan pelatihan berlangsung selama 10 hari dan mencakup empat aspek utama: penguatan kelembagaan koperasi (termasuk penyusunan AD/ART dan RAPB), tata kelola organisasi, administrasi keuangan dan pengawasan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan.
“Kami mengajak peserta mengikuti pelatihan ini dengan semangat tinggi. Jadikan ini sebagai langkah untuk tumbuh dan menciptakan SDM sawit yang unggul dan berdaya saing,” kata Sukim.
Para peserta dibimbing oleh fasilitator berpengalaman dari BBPMKP, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Rokan Hulu, serta mitra strategis lainnya.
Menurut Sukim, keberhasilan industri sawit tidak hanya bergantung pada infrastruktur dan teknologi, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusianya.
“Pelatihan ini adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan sektor sawit nasional,” pungkasnya.







Komentar