WHO Nyatakan Sebagian Besar Suplai Medis di Gaza Sudah Habis

Utama329 Dilihat

 

Janewa (Riaunews.com) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memeringatkan bahwa stok obat-obatan dan perlengkapan medis penting di Gaza telah habis. Menurut WHO, 43 persen obat esensial saat ini dalam kondisi “stok nol”, dikutip dari Anadolu, Selasa (27/5/2025).

Sementara itu, 64 persen pasokan medis dan 42 persen vaksin juga telah habis. Situasi kritis ini diungkapkan oleh Direktur Darurat Regional WHO untuk Mediterania Timur, Ahmed Zouiten.

Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers bersama Asosiasi Koresponden Terakreditasi di PBB (ACANU) di Jenewa. WHO mencatat bahwa pasien dengan kondisi kronis dan penyakit yang mengancam jiwa sepertri gagal ginjal, kanker, dan gangguan darah sangat terdampak oleh krisis ini.

Penyakit jantung juga menjadi salah satu kondisi serius yang terkena imbas paling besar. Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Hanan Balkhy, mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada satu pun truk WHO yang berhasil menyalurkan bantuan medis di Gaza.

Sebanyak 51 truk WHO masih tertahan di Arish dan Tepi Barat, menunggu persetujuan untuk memasuki wilayah tersebut. Lebih lanjut, Balkhy menjelaskan dampak kondisi “stok nol” terhadap penanganan medis di lapangan.

Ia menggambarkan betapa sulitnya bagi tenaga medis melakukan prosedur seperti pembedahan tanpa peralatan dasar seperti anestesi dan cairan infus. Selain itu, kanula, jarum suntik, dan perban juga tidak tersedia dalam jumlah yang memadai.

Semua perlengkapan dasar ini tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, sehingga menyulitkan tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang layak. Balkhy juga menyoroti penderitaan pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan kesehatan mental.

Mereka kini menghadapi kesulitan besar dalam mengakses pengobatan dasar yang dibutuhkan. WHO memperingatkan bahwa tanpa pasokan medis yang memadai, angka kematian di Gaza dapat meningkat secara signifikan.

WHO menegaskan perlunya akses kemanusiaan segera agar bantuan medis dapat disalurkan untuk menyelamatkan nyaw. WHO kembali meminta komunitas internasional untuk bertindak cepat dan memberikan tekanan agar jalur bantuan kemanusiaan dibuka.

Sumber: KBRN

Komentar