Jumat, 19 April 2024

Point Nemo, lokasi di Bumi yang paling sulit dikunjungi manusia jadi tempat pembuangan sampah antariksa

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 


Riaunews.com – Selama ini pasti kamu beranggapan bahwa Kutub Utara atau Kutub Selatan menjadi tempat tersulit untuk dijangkau manusia. Ya, dua tempat yang ada di bagian utara dan selatan poros Bumi itu memang cukup sulit untuk dijangkau manusia.

Meski begitu, nyatanya ada satu satu tempat yang paling sulit dijangkau di Bumi. Bernama Point Nemo, mirip dengan karakter ikan badut berwarna oranye milik Disney Pixar dalam film Finding Nemo.

Dilansir BBC Earth, Point Nemo bukanlah sebuah kepulauan, melainkan nama suatu lautan di Samudera Pasifik bagian selatan yang sulit diakses. Point Nemo pun dijuluki dengan ‘the oceanic pole of inaccessibility’.

Baca: Tahukah anda, Muslim sudah di benua Amerika lima abad sebelum Columbus

Point Nemo pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Hrvoje Lukatela pada tahun 1992. Dengan menggunakan komputer geospasial, dia membayangkan bumi itu tiga dimensi dengan titik lautan yang paling terpencil berjarak sama dari tiga garis pantai yang berbeda.

Hasilnya, ditemukanlah Point Nemo yang berjarak sekitar 2.700 kilometer dari tiga garis pantai yang berbeda. Pantai-pantai itu adalah Pulau Ducia bagian dari Kepulauan Pitcairn (utara), Pulau Motu Nui di Kepulauan Paskah (timur laut), dan Pulau Maher di Antartika (selatan).

Nama Point Nemo sendiri diambil dari kisah fiksi Captain Nemo milik Jules Verne. Dalam bahasa latin, Nemo berarti ‘no one’, karena tempat ini sangat sulit untuk dikunjungi oleh seseorang.

Lalu, apakah ada kehidupan di Point Nemo? Jawabannya adalah tidak.

Baca: Asteroid sebesar tiga kali lapangan bola dekati bumi malam nanti

Tidak banyak kehidupan di sana, termasuk biota laut. Menurut ahli kelautan Steven D’Hondt, dari University of Rhode Island di AS, Point Nemo merupakan tempatnya arus samudera yang berputar dan seperti terjebak.

Ada dua benua di timur dan barat, serta arus samudera dari kawasan khatulistiwa di utara dan arus laut dari Antartika di Selatan. Arus tersebut menghalangi air yang lebih dingin untuk masuk, sehingga nutrisi lautnya pun sangat sedikit. Ditambah lagi, lokasinya yang jauh dari daratan membuat tempat ini tidak ada angin yang membawa bahan organik berembus ke sana.

“Pada hari yang tenang, permukaan laut di jantung South Pacific Gyre benar-benar indah. Karena mengandung sedikit partikel dan bahan hidup yang sangat sedikit,” kata D’Hondt.

Dikarenakan tidak banyak biota laut dan jauh dari pemukiman manusia, Point Nemo pun dijadikan sebagai tempat sampah limbah antariksa. Satelit hingga pesawat tanpa awak dibuang di tempat ini.

Setidaknya, sudah ada 300 benda-benda antariksa dari berbagai dunia yang dibuang di Point Nemo. Bahkan, laboratorium ruang angkasa milik Rusia, bernama mir dengan berat 120 ton pun pernah dibuang ke sana pada tahun 2001 silam.

Stasiun luar angkasa milik Rusia, Mir, ‘dibuang’ ke Point Nemo pada 2001 silam.

 

“Wahana antariksa tidak semuanya hancur terbakar di atmosfer, kebanyakan adalah tangki bahan bakar yang terbungkus serat karbon kompleks yang tahan dari suhu tinggi,” kata pengamat luar angkasa Alice Gorman, dari Flinders University di Adelaide, Australia.

Namun, banyak pihak yang tidak setuju dengan membuang sampah-sampah tersebut di Point Nemo, karena menyebabkan laut sekitarnya tercemar. Badan-badan antariksa di berbagai negara pun sedang mencari jalan keluar dan teknologi terbaru agar benda-benda antariksa tersebut tidak dibuang ke Bumi.

Selain menjadi tempat tersulit untuk dijangkau di Bumi, Point Nemo juga menyimpan banyak misteri, terutama bawah lautnya. Misalnya saja pada tahun 1997, terdengar suara ‘bloop’ dari dalam lautnya yang membuat heboh.

Kejadian tersebut terekam oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Suara tersebut direkam dengan menggunakan hydrophones khusus yang pernah digunakan tentara AS untuk mendeteksi kapal selam yang berjarak 5.000 km.

Baca: Wabah corona buat udara Italia dan China lebih bersih

Suara ‘bloop’ itu terdengar seperti suara gelembung air yang pecah di atas permukaan. Banyak peneliti berpendapat suara tersebut bersumber dari makhluk hidup.

Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa suara itu berasal dari aktivitas di dalam Bumi, seperti gempa bawah laut atau gunung api di dasar laut. Sampai sekarang Point Nemo menjadi tempat penuh misteri dan paling sunyi di Bumi.

Tertarik berkunjung ke Point Nemo?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *