Jumat, 26 April 2024

Jansen Sitindaon khawatir seruan ‘perang’ KIB pada FPI bisa berujung konflik berdarah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Jakarta (Riaunews.com) – Seruan perang dari Komite Independen Batak atau KIB terhadap Front Pembela Islam (FPI) dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik agama, seperti halnya konflik di Ambon beberapa tahun lalu.

Seruan perang disampaikan langsung oleh Ketua KIB Tagor Aruan yang mengajak seluruh elemen Batak bersatu dan berkumpul untuk mengusir FPI dari Sumatera Utara.

Menanggapi seruan itu, putra Batak Jansen Sitindaon meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus persekusi penjual tuak yang dipersekusi FPI ke polisi.

“Cukuplah. Jgn lagi kita “panas-panasi” persoalan di Batang Kuis ini. Semua pihak saling berdamai menurut saya adl jalan terbaik. Toh semuanya sama² saudara yg hidup di Sumut,” kata Jansen di akun Twitternya, Kamis (30/4/2020).

“Jikapun ada yg masih tidak puas biarlah hukum menjadi ujungnya. Bukan mengajak rusuh atau konflik sosial,” tambahnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu meminta kepada Polda Sumut untuk memproses kasus persekusi pemilik kedai tuak agar kasus itu tidak meluas.

Jansen mengingatkan kasus kerusuhan bernuansa agama di Ambon bermula dari kasus kecil. Ia tak ingin kasus serupa terjadi di Sumut.

Ia mengatakan, konflik agama di Ambon hanya bermula dari keributan antara sopir angkot dengan kelompok pemuda. Keributan itu kemudian meluas hingga menjadi konflik antar kelompok agama.

Sebagai orang Batak, kata dia, tentu marah melihat kejadian persekusi di Batang Kuis, Sumut. Namun persoalan itu sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum.

“Di Indonesia yg komunal harus kita hindari benturkan agama dgn agama, suku dgn suku. Poso, Ambon, Sampit jd bukti hal begini jd penyebab “tabrakan maut” yg rugikan semua,” pungkas Jansen.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *